Tuesday, December 25, 2012

Anomali Toleransi Beragama di Indonesia


Hari ini umat Kristen di Indonesia merayakan hari raya Natal, seperti biasa perayaan berlangsung meriah dan ramai di berbagai daerah. Beberapa stasiun TV menayangkan prosesi perayaan natal diberbagai gereja di Indonesia. Acara-acara bertemakan natal pun bermunculan di televisi, seperti paduan suara, khotbah natal, misa natal, dan bahkan ucapan selamat natal mulai dari masyarakat umum, pejabat pemerintah, sampai pimpinan partai politik bertaburan di televisi. 

Sepintas perayaan natal tahun ini terlihat berjalan lancar, aman, dan terkendali, kalo dilihat di televisi.... Tapi tahukah kita, ada dua peristiwa penting di perayaan natal kali ini, yang menurut saya adalah gambaran atau lebih tepatnya representasi dari kehidupan toleransi beragama di Indonesia, apakah itu?
pertama, saudara-saudara kita yang ingin merayakan natal di HKBP Philadelpia Bekasi tidak dapat merayakan natal karena dihadang oleh sekelompok massa yang tidak ingin jemaat Philadelpia merayakan ibadah natal (Kompas, 25 Dec, 2012). Kedua, jemaat GKI Yasmin di Bogor pun mengalami nasib serupa, dihari natal, jemaat GKI Yasmin yang ingin merayakan natal dihadang oleh Satpol PP, akibatnya jemaat tidak bisa melakukan ibadah di GKI Yasmin.

Jemaat HKBP Philadelphia dan GKI Yasmin melakukan ibadah natal di depan istana negara (sumber : Kompas ,25  Dec 2012)
Peristiwa yang tidak kalah anehnya adalah pemandangan Natal yang seharusnya pemandangan yang damai, ceria, dan tentram justru sebaliknya, polisi berpakaian preman, dan berpakaian dinas bertebaran di gereja-gereja di berbagai daerah. Natal yang seharusnya terlihat damai dan sejuk, malah seperti peristiwa sedang terjadi perang dan harus dijaga agar tidak dihancurkan orang. 

Saya ingin bertanya, dimana letak toleransi dan kebebasan beragama ? dimana peran pemerintah yang KATANYA melindungi hak-hak kaum minoritas ? dan bukankah kebebasan menjalankan ibadah dijamin undang-undang ? katanya negara hukum, kok hukum rimba yang berlaku...weleh weleh ....
Peristiwa tersebut sudah terjadi berlarut-larut tanpa ada solusi dan keinginan pemerintah untuk menyelesaikan masalah secara tegas.

Saya juga menantikan tindakan Pak SBY yang tegas dan berani, sebab beliau baru saja mendapatkan gelar kehormatan kesatria dari Kerajaan Inggris. 

Sekali lagi inilah anomali kehidupan toleransi di negeri ini, pejabat-pejabat dengan wibawa mengatakan negeri ini negeri yang aman , saling menghormati, tepo seliro, bertoleransi, di saat yang bersamaan tawuran antar kampung terjadi dimana-mana, ibadah keagamaan kerap terganggu.

Tulisan ini tidak bermuatan politik, sara, kebencian, atau apapun yang negatif....hanya mencoba melukiskan kegelisahan hati sang penulis, dan berharap kedepan keadaan semakin membaik.

Selamat Hari Natal.

Salam untuk Indonesia yang lebih baik.

Saturday, December 15, 2012

Evaluasi di Tahun 2012


Tidak terasa tahun 2012 akan segera berakhir dan tahun baru 2013 segera tiba. Banyak sekali peristiwa-peristiwa yang kita alami di tahun ini, baik yang menyenangkan maupun yang tidak. Buat saya tahun 2012 adalah tahun yang cukup berkesan, mengingat banyak sekali peristiwa yang penting, menegangkan, dan juga yang kurang menyenangkan yang saya alami. Namun semua pengalaman itu sangat berharga dan menjadi pelajaran hidup bagi saya untuk melangkah kedepan.


Sebagian besar dari kita tentunya telah mempersiapkan resolusi atau goals, atau cita-cita yang ingin dicapai di tahun 2013. Terkadang sangkin semangatnya mempersiapkan resolusi atau cita-cita ditahun baru, kita lupa untuk me review atau melakukan kilas balik di tahun 2012 yang akan segera kita tinggalkan. Menurut saya, membuat resolusi atau keinginan-keinginan yang ingin dicapai ditahun baru adalah hal yang wajar dan sangat baik. Namun, melakukan kilas balik ataupun mengingat kembali peristiwa yang lalu untuk bahan evaluasi kedepan tidak kalah pentingnya dengan membuat resolusi tahun baru.

Melakukan kilas balik adalah penting sebagai bahan pelajaran bagi kita dan sebagai modal penting untuk mencapai keinginan atau goal di tahun baru. Bahkan kita bisa belajar dari kesalahan dimasa lalu agar tidak terulang kembali dimasa depan. Belajar dari kesalahan dimasa lalu buat saya adalah sekolah informal yang penting, bahkan sama pentingnya dengan sekolah formal di kelas. Pemimpin perusahaan besar seperti Microsoft mengatakan kepada karyawannya untuk tidak takut melakukan inovasi dan belajar dari kesalahan yang dibuat dimasa lalu. Jika karyawanya membuat kesalahan, perusahaan tidak menganggap sebagai cost atau biaya, namun sebagai investasi karena telah "menyekolahkan" karyawannya   dan agar "belajar" dari kesalahan yang telah dibuatnya untuk mengembangkan dirinya dimasa depan.

Bagaimana dengan anda? apakah anda sudah mempersiapkan resolusi di tahun 2013 dan juga mengevaluasi perjalanan anda selama tahun 2012 ini ?

Selamat mengevaluasi tahun 2012 anda dan menyambut tahun baru 2013 dengan rencana dahsyat anda.

Salam.





Wednesday, December 5, 2012

Pemimpin Hasil "Produk Iklan"



Pemimpin secara sederhana diartikan sebagai seseorang yang memiliki kemampuan untuk mempengaruhi, memotivasi, dan mendorong orang lain untuk melaksanakan rencananya. Banyak Teori yang menjelaskan tentang arti dari pemimpin itu sendiri, dan teori kepemimpinan selalu berkembang dari masa ke masa.
Secara struktural, pemimpin merupakan sosok yang memiliki kedudukan yang tinggi, dihormati, dan tentunya memiliki kekuasaan untuk menentukan sebuah kebijakan karena kekuasaannya yang besar.


Seseorang tentu tidak serta merta diangkat menjadi seorang pemimpin, ada proses yang harus dilalui. Untuk menjadi seorang pemimpin, seseorang harus memiliki karya yang diakui oleh masyarakat luas sebagai sebuah keberhasilan, dan karya nya dirasakan manfaatnya oleh banyak orang. Jadi tidaklah mungkin seseorang tiba-tiba diangkat menjadi seorang pemimpin, tanpa adanya proses panjang yang berliku. Sebagai contoh, anda tentu mengenal Joko Widodo (Jokowi), seorang Gubernur DKI Jakarta, yang dipilih langsung oleh rakyat. Jokowi adalah mantan Wali kota Solo, yang menurut rakyat Solo, Jokowi merupakan pemimpin yang jujur, sederhana, peduli rakyat, dan setiap kebijakannya dilakukan untuk kepentingan rakyatnya. Saya bukan juru kampanye Pak Jokowi, tapi itulah yang dinamakan pemimpin yang merakyat, dikenal rakyatnya tanpa harus diiklankan di televisi dan spanduk-spanduk dijalanan yang sangat mengganggu pemandangan. Anda juga tentu kenal dengan Ali Sadikin, yang merupakan tokoh yang berjasa membangun Kota Jakarta. Dalam memerintah Jakarta selama periode 1966-1977, beliau berhasil membangun kota Jakarta menjadi kota metropolitan, beberapa karya nya yang berhasil dibangun dan dirasakan hingga kini adalah Taman Ismail Marzuki, Kebun Binatang Ragunan, Taman Impian Jaya Ancol, dan lain sebagainya. Jokowi dan Ali Sadikin tentu bukanlah orang yang sempurna sebagai pemimpin,banyak pula keputusan-keputusan yang kontroversial yang mereka buat sebagai pemimpin. Tapi lepas dari itu semua, beliau dikenal karena karyanya yang nyata untuk masyarakat luas.



photo: Ali Sadikin
Singkat kata, mereka bukanlah pemimpin yang dikenal karena banyaknnya iklan mereka di televisi, dan spanduk-spanduk di jalanan. Mereka dikenal karena KARYA NYATA, bukan KATA-KATA.

                                              *****

Apa itu pemimpin produk iklan? pemimpin produk iklan adalah pemimpin yang popularitasnya ditentukan oleh banyaknya iklan di televisi. Pemimpin seperti ini adalah pemimpin yang kurang dikenal di masyarakat luas, tidak populer, dan "kurang laku", sehingga ibarat produk yang tidak terkenal perlu publikasi, dan kampanye besar-besaran di media massa guna meningkatkan "elektabilitasnya". Apakah kita sadar bahwa media-media masa seperti televisi, merupakan alat propoganda dan sarana kampanye tokoh-tokoh tertentu di televisi. Beberapa stasiun TV, yang dimiliki oleh tokoh-tokoh terkenal sudah mulai gencar membuat iklan tentang dirinya dan partainya melalui media massa. Terjadilah "perang Iklan" yang menghiasi layar kaca, dan kampanye iklan tersebut sering kali diselipkan pada acara-acara yang memiliki rating penonton yang tinggi.
Fakta membuktikan bahwa pemimpin yang dikenal melalui produk iklan pada titik tertentu akan hilang dengan sendirinya, dan tidak bertahan lama di benak masyarakat, karena mereka tidak merumput dan merakyat.  Masyarakat yang kritis dan memiliki pengetahuan luas, tentu akan melihat mana pemimpin yang memilik jejak rekam bagus dan mana yang tidak, namun bagaimana dengan rakyat yang memiliki keterbatasan informasi, dan pendidikan yang kurang? merekalah yang menjadi sasaran para "pemimpin produk iklan ini" untuk meraup suara dan elektabilitas. Namun sekali lagi, iklan di televisi mungkin saja efisien untuk memperkenalkan mereka kepada orang banyak, namun belum tentu efektif untuk meraih simpati rakyat.Yang sekali lagi, rakyat hanya berfikir sederhana, siapa yang memimpin secara tulus, dan yang karyanya dirasakan, itulah yang akan mereka pilih.


Ciri dari pemimpin yang dicintai rakyatnya adalah pemimpin yang melayani dan bukan yang ingin dilayani dan di hargai rakyatnya.


Salam!








Monday, November 19, 2012

Temuan Berharga di Hari Senin


Hari ini, Senin tanggal 19 November 2012 saya bener-benar dibuat kesal oleh kemacetan dan Busway Transjakarta yang menyebalkan. Bagaimana tidak, perjalanan selama tiga jam di pagi hari dari rumah ke tempat kerja di bilangan kuningan membuat stress berat, fiuh....Selama satu jam harus menunggu Busway Transjakarta di halte UKI, dan situasi penumpang yang sangat padat tidak manusiawi. Jika di deskripsikan, kami para penumpang busway transjakarta seperti para pengungsi bencana alam yang sedang di ungsikan, dan harus masuk kedalam bus yang sudah melebihi kapasitas penumpang. Beberapa penumpang berteriak teriak kesal dan marah, bahkan ada yang hampir berkelahi dengan penumpang lain akibat emosi yang sudah tak terkendali, mungkin jika ada Bung Rhoma Irama, beliau akan berkata TERLALU....!
Beberapa  penumpang pun bertanya kepada pegawai Halte Bus Transjakarta, seperti biasa.... jawaban nya adalah mereka tidak tahu mengapa semua ini terjadi...dan semakin membuat penumpang semakin kesal. Dasar Pemerintah! Payah! Goblok! itulah celetukan-celetukan yang keluar dari para penumpang yang sudah sangat kesal.

                                                               ****

Ok, curhat sampai disitu, dan kita kembali ke judul awal postingan ini. Saya memutuskan untuk kembali ke rumah karena sudah sangat terlambat untuk tiba di kantor, dan saya laporan ke salah satu teman saya memberitahukan musibah yang saya alami itu.
Sesampainya di rumah, saya membuka google search dan WOW...! tanpa disengaja saya menemukan karya tulis saya yang dimuat di website Taiwan Academic Institutional Repository, sebuah website karya ilmiah di Taiwan. Saya baru ingat, waktu program S2 di Taiwan dosen saya menyuruh membuat topik tentang Corporate Social Responsibility, dan ternyata tulisan saya di muat di website tersebut, mungkin bukan hanya saya kali y....karena ke PD-an hehehe. Tetapi tetap saja ada sedikit kebanggaan dan hiburan ditengah kekesalan di pagi hari tadi. Ya, paling tidak tulisan saya bisa jadi bacaan orang banyak, dan sukur-sukur bisa buat referensi. Amin...

Baiklah, itulah temuan saya hari ini yang sangat berharga, selain temuan lainnya, yaitu bahwa management busway sepertinya kehilangan akal untuk mengatasi penumpukan penumpang di halte busway....atau mereka tidak perduli, yang penting penumpang membludak dan uang pun mengalir  hehehe, maklum masih belum hilang keselnya...


Salam.

Buat para pembaca yang ingin melihat karya ilmiah saya yang baru saya temukan itu, ini link-nya:




Sunday, November 18, 2012

Loyalitas Karyawan dan Penghargaan Perusahaan


Beberapa hari ini kita sering mendengar aksi buruh yang menuntut kenaikan upah yang layak di berbagai daerah di Indonesia. Buruh merasa bahwa selama ini upah yang mereka terima tidak layak untuk standar hidup mereka. Dari hasil diskusi Tripartit antara pemerintah, serikat pekerja, dan pengusaha, disepakati bahwa upah minimum provinsi di Jakarta sebesar Rp.2.200.000, angka ini lebih rendah dari tuntutan buruh yang meminta upah sebesar Rp.2,700.000. Namun demikian, nampaknya buruh menerima keputusan ini walaupun tidak sesuai dengan tuntutan awal mereka, dan hal ini akan ditetapkan selanjutnya dalam undang-undang ketenagakerjaan menjadi upah minimum propinsi di DKI Jakarta.

Selama ini, kita memang sering mendengar bahwa kaum buruh, yang nota bene adalah pekerja-pekerja di pabrik dan tingkat pendidikannya relatif menengah kebawah, sering kali mengeluh dengan upah yang tidak mencukupi standar hidup mereka, dan pengusaha pun cenderung memanfaatkan situasi dengan menekan upah buruh agar menekan biaya perusahaan. Tingkat pendidikan yang rendah, dan lapangan pekerjaan yang terbatas membuat buruh tidak memiliki pilihan selain menerima nasip apa adanya.

Disisi lain, saya mendengar keluhan dari beberapa teman saya yang bekerja di sebuah perusahaan swasta dan mayoritas karyawannya memiliki tingkat pendidikan relatif tinggi, dengan rata-rata setingkat sarjana. Sering kali saya mendengar keluhan dari beberapa teman saya yang mengatakan bahwa tingkat gaji, dan tunjangan yang diterima masih kurang layak jika dibandingkan dengan tingkat pendidikan dan tanggung jawab pekerjaan mereka. Beberapa keluhan mereka  antara lain adalah gaji yang kurang sesuai, penghargaan yang kurang, dan sebagian mengatakan lingkungan teman kerja mereka yang kurang bersahabat.
Sumber Gambar : Harian Semarang.

Pertanyaan saya adalah, apakah keluhan-keluhan karyawan tersebut tidak terdeteksi oleh pihak manajemen perusahaan atau mungkin mengetahui tetapi kurang tanggap terhadap keluhan karyawan tersebut.
Beberapa dampak yang ditimbulkan dari pembiaran tersebut adalah tingkat produktivitas menurun, loyalitas karyawan yang rendah, turn over yang cukup tinggi, dan bahkan dapat menimbulkan fraud kejahatan korupsi dll. 

Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan loyalitas karyawan terhadap perusahaan, dan dikenal dengan 5 R, diantaranya adalah :

  1. Respect, perusahaan seharusnya menghormati dan menghargai karyawan selayaknya seorang manusia dan karyawan yang memiliki hak-hak dan aspirasi yang harus diperhatikan, dan bukan memandang karyawan atau buruh semata-mata sebagai mesin produksi para pengusaha.
  2. Responsibility, pengusaha atau perusahaan seharusnya bertanggung jawab terhadap karyawannya jika ada masalah yang di hadapi karyawan dengan memperhatikan hal-hal yang dapat diberikan perusahaan untuk membantu karyawan yang kesulita tersebut.
  3. Reward, walaupun beberapa penilitian menyimpulkan bahwa reward atau penghargaan dalam bentuk materi tidak yang utama, namun hal ini cukup membangkitkan semangat dan loyalitas karyawan terhadap perusahaan, karena merasa kerja dan prestasi mereka dihargai.
  4. Revenue distribution atau distribusi pendapatan, perusahaan dapat memberikan bonus jika perusahaan mendapatkan penghasilan yang melampaui target, biasanya diberikan pada akhir tahun .
  5. Relaxing Time, berikan karyawan hari libur yang cukup atau cuti agar mengurangi tingkat stress karyawan sehingga produktivitas meningkat, tentunya disesuaikan dengan kondisi perusahaan.
Itulah poin-poin yang seharusnya diperhatikan oleh pengusaha atau perusahaan demi menjaga loyalitas, dan prodiktivitas karyawan, sehingga karyawan tidak merasa hanya jadi alat produksi oleh pengusaha semata mata, melainkan manusia yang diperhatikan hak-haknya.

Pengusaha tidak bisa berjalan tanpa buruh dan karyawan, begitu pun sebaliknya. Maka saling menghargai salah satu kunci keberlangsungan hidup keduanya.

Salam.



Sunday, October 14, 2012

Berita Seperti Sinetron Berseri

Jika kita menyaksikan acara berita di TV, kita seperti menyaksikan sinetron berseri. Isi berita di olah sedemikian rupa menjadi dramatis, menegangkan, emosional, dan pada akhirnya tanpa penyelesaian yang jelas. Mengapa demikian? lihat saja isi berita seperti di TV swasta nasional seperti TV One dan Metro TV, berita-berita dominan yang dimuat adalah berita politik, korupsi, pertikaian antara politisi, partai politik dll. Berita tersebut ditayangkan secara berulang ulang, dan agar lebih menarik dibuat pula talk show yang menghadirkan para tokoh-tokoh politik dan para pengamat. Talk show di kemas sebagai sebuah hiburan kepada masyarakat untuk melihat dan menyaksikan konflik, perdebatan, dan diskusi-diskusi warung kopi yang tak berujung. Contoh acara yang paling terkenal saat ini adalah "Indonesian Lawyers Club (ILC), dimana talk show tersebut di bawakan sendiri oleh sang editor in chief nya TV one yakni Karni Ilyas-seorang wartawan senior yang piawai dalam mengolah berita. Dalam acara tersebut, menghadirkan para pengacara-pengacara dan para politikus dari kedua pihak yang berbeda sudut pandang, agar berimbang dan tentu saja lebih seru karena akan ada perdebatan ke dua kubu. Acara tersebut ditayangkan selama 3 jam, dan isinya hanya perdebatan-perdebatan antar dua kubu yang berbeda pandangan. Program acara yang juga sedang naik daun adalah "Mata Najwa", acara ini di tayangkan di Metro TV dan dibawakan langsung oleh Najwa Shihab sang wakil Pemimpin redaksi Metro TV, program ini juga tidak berbeda jauh dengan ILC, yaitu talk show dengan para nara sumber yang isi nya mengenai suatu topik yang sedang booming atau tentang suatu sejarah masa lalu yang sedang diperdebatkan. Saya tidak menyalahkan kedua acara tersebut sebagai program yang harus dihindari, hanya saja banyak sekali diskusi-diskusi yang membabi buta dari para pembicara, dan hanya pertentangan saja yang di sajikan ke masyarakat. Sementara inti dari berita pada dasarnya adalah menyajikan banyak fakta-fakta kepada para penikmat berita agar memperkaya informasi dan pengetahuan masyarakat umum.
Indonesian Lawyers Club. Program Talk show TV One dibawakan oleh Karni Ilyas sang Pemimpin Redaksi TV One.
Saya berusaha untuk menilai secara objektif terhadap isi berita, coba bandingkan dengan berita-berita yang ditayangkan oleh TVRI dan Liputan 6 SCTV, akan terlihat bahwa berita-berita di TVRI dan Liputan 6 lebih informatif, aktual, beragam, dan memperkaya informasi dan pengetahuan-pengetahuan baru para penontonnya. Sebagai contoh seringkali TVRI membuat berita-berita tentang pengetahuan budaya dari setiap daerah, peristiwa seperti masalah aktual di berbagai daerah seperti pertanian, pertahanan, militer, ekonimi kerakyatan dll. Intinya adalah berita yang disajikan di TVRI lebih bersifat informatif dari pada menyajikan berita-berita yang spektakuler, dan cenderung homogen yang disajikan secara berulang-ulang seperti yang ditayangkan beberapa stasiun TV swasta, yang saya rasa isi beritanya kurang informatif, bahkan bersifat memencing emosi penonton. Beberapa stasiun TV swasta bahkan menayangkan secara berkala tentang partai-parta tertentu yang dimiliki oleh para pemilik TV tersebut, sebut saja Nasdem (nasional demokrat) yang salah satu pendirinya adalah Surya Paloh, yang juga pemilik Metro TV. Ada lagi TV one, yang menurut saya, condong ke Partai Golkar dalam isi berita, yang ketua umumnya adalah Abu Rizal Bakri yang juga pemilik TV one. Saya tidak mengatakan bahwa TV one dan Metro TV subjektif dalam menayangkan berita, terutama dalam menayangkan partai-partai sang pemilik modal, hanya saja publik melihat ada benturan kepentingan didalam berita tersebut, terutama ketika menyajikan berita tentang salah satu partai sang pemilik stasiun tv tersebut.

Berita-berita seperti kasus korupsi, isu-isu politik, kebijakan-kebijakan pemerintah memang berita yang memiliki nilai jual tinggi, karena mampu menaikkan rating program tersebut yang pada akhirnya mendulang pendapatan melalui iklan yang berdatangan. Namun, menurut pendapat saya, ada etika, pembelajaran, yang harus dijunjung tinggi oleh para pegiat jurnalisme, yakni berita yang berimbang, informatif, dan mencerdaskan. Penonton tidak bisa memilih berita mana yang baik, namun tanggung jawab para jurnalis lah yang harus memilah milah berita yang pantas dan baik disajikan di masyarakat umum.

Bukan hanya perusahaan yang memiliki Corporate Social Responsibility (tanggung jawab sosial) kepada masyarakat, para jurnalis pun harus memiliki suatu tanggung jawab sosial kepada masyarakat dalam menyajikan berita kepada masyarakat baik dari segi isi berita maupun cara membawakannya.

Benturan kepentingan antara kebutuhan dan hak masyarakat dalam memperoleh berita dengan kepentingan pemilik modal dalam memperoleh laba hendaknya dapat di minimalisasi dengan etika jurnalisme yang harus dijunjung tinggi dalam penayangan berita.

Masyarakat membutuhkan berita yang informatif, mencerdaskan, beragam, dan berimbang.
Kalimat seperti Bad news is a good news hendaklah jangan disalahartikan dengan terus menerus menyajikan berita konflik, pertikaian, perdebatan tak berujung yang di lakukan oleh para elit politik demi mendulang iklan. Apalagi berita jangan sampai dijadikan sebagai alat politik dan propoganda oleh para pemilik modal untuk kepentingan pribadi dan golongannya.

Salam.


Sunday, September 16, 2012

Sepatu Dari Taiwan


Satu tahun lalu, tepatnya pertengahan tahun 2011, saya membeli sepatu kerja formal berwarna hitam, dengan ukuran 39 di Taiwan. Hasil kerja paruh waktu, plus uang saku dari sekolah membuat saya memiliki sedikit uang tabungan, dan akhirnya saya membeli sepatu kerja di sebuah pusat perbelanjaan carrefour di Taiwan dengan harga 1,000 NT (sekitar Rp. 300.000). Sampai saat ini saya masih menggunakan sepatu itu untuk bekerja, walaupun kondisinya sudah cukup memprihatinkan, dengan lapisan bawah yang sudah retak-retak, dan sol sepatu yang mulai terkelupas. Namun sepatu itu tetap setia mengikuti setiap langkah kakiku.

Beberapa waktu lalu, saya membeli sepatu di pusat perbelanjaan di Jakarta untuk mengganti sepatu yang sebenarnya sudah tidak layak pakai, namun saya merasa lebih pas memakai sepatu dari Taiwan yang saya beli tahun lalu itu.

Ya, sepatuku tetap setia mengikuti jejak langkahku, yang setiap hari harus berjibaku untuk menghadapi ribuan orang yang bekerja. Dia tetap setia menemani ku di setiap langkah kakiku.

Sepatu ku dari Taiwan....

Salam.

Tuesday, August 21, 2012

Percakapan Guru dan Murid (Joke)


Percakapan Antara Guru dan Murid di sebuah kelas di daerah Maluku. Berikut petikannya:



Seorang murid disuruh nyanyi ke depan kelas oleh gurunya.
Murid (nyanyi dg suara kecil): “Cicak2 di dinding..”
Guru : “Gedein Sedikit!!”
Murid : “Tokek2 di dinding..”
Guru : “Gedein lagi!..”
Murid : “Buaya2 di dinding..”
Guru : “yg di gedein itu suara kamu, bukan binatangnya.”
Murid : “Kalo suara yg di gedein, saya adzan saja.”
Guru : iya sudah, kamu adzan aja.
Murid (dgn suara yg besar) : “Allahu akbar2…”
Guru : “besarin lagi!!!
Murid : “gak ada lagi pak yg lebih besar dari Allah, Allah Maha Besar.”
Guru (kesal n marah) menggumam : “Iya sudah Allah Maha Besar, tapi nilai kamu kecil.”
Murid : “Gedein dong pak.”
Guru (berteriak) : NILAI KAMU KECIL!!!!
Murid : “yg di gedein itu nilai saya pak, bukan suara bapak!!,
Guru : (goplak, suara buku melayang ka murid pung dalang muka, hrrrrggg ahahahahaa..)..

Sumber: Kompasiana, ditulis oleh M. Fikri Ansori.

Semoga Terhibur, 
Salam.

Saturday, August 18, 2012

Hakim Tipikor yang Kotor...!



Tersangka Hakim ad hoc pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Kota Semarang Kartini Julianna Mandalena Marpaung setelah ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Sumber: Kompas.com

Lagi!, seorang hakim tipikor ditangkap akibat menerima suap. Kepada siapa kita harus mengadu, jika lembaga yang diharapkan menjadi penegak keadilan, menjadi bagian dari kejahatan korupsi.
Sangkupkah KPK berjalan sendiri memberantas korupsi? tentu saja tidak...

Sebaiknya pemberantasan korupsi tidak lagi berpusat pada penindakan belaka, tetapi pencegahan, bagaimana caranya? yaitu dengan menanamkan nilai-nilai kejujuran dari mulai taman kanak-kanak, Sekolah Dasar, sampai perguruan tinggi. Sehingga energi bangsa ini tidak habis untuk mengadili para koruptor yang jumlahnya jutaan dan yang tidak kasat mata...
Koruptor = Teroris pembunuh massal.
Bravo Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) !

Salam.

Monday, August 6, 2012

Bersyukur


Sebagai seorang pekerja, saya dituntut untuk tangguh tidak hanya di tempat pekerjaan yang berkutat dengan tugas-tugas, tetapi juga harus kuat di jalan raya yang penuh dengan ketidaktertipan. Busway Transjakarta dan angkot adalah alat yang saya gunakan untuk berangkat bekerja. Desak-desakan, sikut-sikutan berebut bis, keterlambatan busway, dan kesembrawutan jalan raya adalah makanan saya sehari-hari sebagai seorang pekerja. Stress di jalan dan di kantor rasanya sulit untuk di cegah.

Ketika saya melihat pedagang kaki lima, pedagang warung-warung kecil, kadang saya berpikir mereka lebih bahagia dari pada saya yang bekerja sebagai karyawan swasta yang tinggal di gedung tinggi dan mewah. Pedagang kaki lima bebas untuk berangkat kapan saja untuk bekerja, sementara saya terikat dengan jam kerja kantor yang harus di patuhi. Ya, terkadang saya berpikir mereka lebih berbahagia dari saya, walaupun penghasilan mereka tak menentu.

Di atas semua itu, saya tetap bersyukur dan berterimakasih kepada Tuhan karena saya masih diberikan kesempatan untuk bekerja, sementara ada jutaan orang mengganggur. Rasa syukur itulah yang membuat saya kuat dan tetap berjalan menjalani hari-hari yang Tuhan anugerahkan kepada saya. Inilah jalan yang harus saya lalui untuk naik ke jenjang berikutnya, saya harus melalui nya untuk naik ke step berikutnya.
Terimakasih Tuhan!





Sunday, July 29, 2012

Risk, Fear and Worry


Resiko, takut dan khawatir. Begitulah kira-kira terjemahan langsung dari judul blog saya kali ini. Siapa diantara kita yang tidak pernah merasakan takut dan khawatir? mungkin hanya robot yang tidak pernah merasakannya. Bagaimana dengan resiko? setiap manusia pasti sering melakukan planning atau rencana,  setiap rencana pasti ada konsekuensi atau hasil akhirnya entah itu sukses atau gagal, sukses atau gagal inilah yang dinamakan resiko atau risk dari sebuah rencana yang kita lakukan.
Ketika saya berangkat bekerja, terkadang saya merasa khawatir apakah hari ini saya dapat menjalankan tugas kantor dengan baik atau tidak. Memang agak sulit bagi kita untuk membedakan antara khawatir dan takut, dan sepintas tidak ada bedanya. 


Rasa takut adalah bentuk imajinasi dari pikiran kita, takut sesuatu yang kita lakukan tidak sesuai dengan rencana atau harapan kita, sedangkan perasaan khawatir adalah suatu reaksi dari rasa takut itu sendiri. Khawatir adalah suatu perasaan dimana ini akan membawa kita untuk melakukan suatu tindakan agar sesuatu yang buruk tidak terjadi. Jika kita sederhanakan, maka rasa takut adalah perasaan khawatir yang berlebihan dan diluar kontrol pikiran kita, kita sering menyebutnya sebagai pikiran negatif atau negative thinking.Bagaimana dengan resiko? resiko adalah suatu kondisi eksternal dan cenderung logis atau masuk akal. Resiko ini nyata dan ada di sekeliling kita. Ketika kita berjalan kaki bukan di trotoar, maka resiko tertabrak Bajaj atau sepeda akan besar dibanding ketika kita berjalan di trotoar atau ditempat pejalan kaki berada. Jadi jelas bahwa resiko adalah akibat dari tindakan yang kita lakukan, baik atau buruk tindakan kita, maka resiko kita tanggung sendiri.

Tujuan tulisan ini sebenarnya bukan hanya sekedar kita mengetahui definisi dari takut, khawatir dan resiko. Ketika kita melakukan sesuatu atau rencana, maka sebaiknya kita tidak perlu takut secara berlebihan. Khawatir boleh saja, dan itu wajar sebagai manusia biasa, dan khawatir akan membantu kita bekerja keras agar sesuatu yang buruk atau kegagalan tidak terjadi. Tetapi marilah kita untuk tidak menjadi takut atau bahkan penakut dalam menghadapi segala sesuatu, gagal itu WAJAR!, tapi terus berusaha itu baru LUAR BIASA!.
Tulisan ini juga menasihati diri saya sendiri.
Jadilah pemberani! Salam.











Monday, July 23, 2012

Tips dan Pengalaman Menulis Thesis

Foto: Saya di tengah, prof. Te-Kuang di kiri, dan teman asal Peru di kanan
Saya termasuk beruntung ketika menyelesaikan gelar sarjana dari Unika Atma Jaya jurusan Bisnis Administrasi pada tahun 2006 lalu, saya mendapatkan kesempatan melanjutkan pendidikan S2 atau Master dari Southern Taiwan University di Taiwan dengan program beasiswa penuh dari pemerintah Taiwan. Walaupun sebenarnya dengan perjuangan cukup berat pada masa-masa saya lulus sarjana dulu, baik dalam hal mencari kerja maupun perjuangan mendapatkan beasiswa itu sendiri.

Langsung saja, tidak jauh berbeda dengan menulis skripsi waktu di program sarjana dulu.Bingung menentukan tema adalah hal yang wajar dialami penulis, thesis mulai saya buat pada awal tahun ke dua studi saya. Waktu itu saya inget betul, pada saat libur summer banyak teman-teman saya pulang ke negaranya masing-masing, termasuk teman-teman mahasiswa Indonesia. Kampus menjadi hening, asrama pun hanya beberapa saja yang menghuni.

Singkat kata, akhirnya saya berhasil menemukan topik yang saya sukai, yakni mengenai Corporate Social Responsibility (CSR). Saya ingin meneliti tentang pandangan masyarakat Taiwan dan Indonesia terhadap  CSR, begitulah singkatnya.Saya pun berhasil menggaet dosen pembimbing yang akan membantu saya menulis thesis. Seorang Professor yang cukup terkenal, dan memiliki jabatan yang tinggi di Universitas itu, namanya adalah Te-Kuang Chou. Waktu itu beliau hanya membimbing dua mahasiswa yaitu saya sendiri, dan seorang teman dari Peru yang bernama Fernando Sierre Vargas.

Sedikit demi sedikit, saya kumpulkan bahan dan mulai menulis. Akhirnya dengan perjuangan yang cukup melelahkan saya berhasil menulis Thesis tersebut hampir satu tahun lamanya. Hari-hari yang ditunggu pun datang, yaitu defense atau sidang kalau di S1 dulu. Beberapa teman saya menyaksikan acara defense, termasuk teman teman dari Indonesia, dan beberapa dari negara lain seperti Thailand, Vietnam, Bangladesh, dan Peru. Cemas dan nervous pun menghinggapi saya kala itu.


Akhirnya...selama hampir satu jam lamanya saya pun dihujani pertanyaan, ada yang bisa dijawab, ada yang dijawab seadanya, sambil cengengesan didepan dosen minta belas kasihan sambil bergumam dalam hati " mas bro...jangan nanya mulu pusing juga gw hehehe". Setelah selesai, hati pun senang dan lebih senang lagi saya lulus dengan hasil yang cukup memuaskan menurut ukuran saya.Dosen pun memberi sejumlah catatan agar mengedit beberapa bagian yang kurang tepat pada karya ilmiah saya tersebut, repot lagi....

Hanya untuk berbagi saja, berikut saya tampilkan tips-tips bagaimana menulis thesis atau pun skripsi. Ini Tipsnya:
  1. Pilihlah topik yang menarik menurut kita, supaya pada saat menulis tidak merasa cepat jenuh karena ada keinginan dan ketertarikan dari kita sebagai penulis.
  2. Jangan malu bertanya kepada teman atau guru yang dianggap kompeten, ini penting ketika kita sudah menulis panjang lebar tapi tidak tepat dan kita harus mengulang lagi, waktu pun terbuang.
  3. Cari sumber sebanyak mungkin yang penelitiannya mirip dengan topik kita, agar kita bisa melakukan step-step yang benar.
  4. Jangan terlalu serius dalam menulis thesis, dalam arti santailah tetapi tetap fokus agar jangan stress. Karena skripsi atau thesis adalah tulisan biasa saja, dan bukan sesuatu yang menakutkan.
  5. Tabahlah, dan bersabarlah, karena dalam proses penulisan pasti akan ada hambatan dan tantangan baik besar maupun kecil.
  6. Berpikir positif, dan berdoa jangan lupa.
Itulah kiat-kiat dan pengalaman yang bisa saya sampaikan, semoga berguna bagi sahabat blog.

Salam.




Wednesday, July 11, 2012

Purple Cow


Sapi berwarna ungu diantara sapi konvensional

Suatu hari saya berjalan-jalan di daerah Jakarta, dan menyempatkan diri untuk mampir di salah satu toko  buku terbesar di Indonesia. Saya memang sengaja untuk mengunjungi toko buku dengan tujuan ingin membeli buku tentang teknik menulis, maklum akhir-akhir ini saya memiliki hobi baru yakni menulis di blog.



Setelah mencari-cari akhirnya saya mendapatkan sebuah buku tentang blog. Setelah saya membaca beberapa halaman, saya menemukan satu kalimat menarik yakni "purple cow" atau dalam bahasa Indonesia diterjemahkan sapi berwarna ungu. Purple cow di tulis oleh seorang berkebangsaan Amerika bernama Seth Godin, beliau adalah seorang ahli marketing ternama dan juga seorang pengusaha ternama di Amerika Serikat. Purple Cow adalah salah satu karyanya yang cukup populer di bidang marketing, dan menceritakan bagaimana marketing strategi yang dijalankan harus memilik ciri khas atau remarkable service. Ide tentang Purple Cow muncul ketika suatu saat Seth Godin ini sedang berjalan-jalan bersama keluarganya di sebuah peternakan sapi yang sangat luas di Prancis. Seth Godin sangat menikmati pemandangan yang Indah dengan banyak sapi yang bertebaran di areal peternakan tersebut. Namun setelah beberapa lama memandangi gerombolan sapi tersebut, lama kelamaan Seth Godin tersebut merasa jemu atau bosan. Yang dilihat itu-itu saja, dan tidak ada yang menarik perhatian. Disinilah Seth Godin membayangkan seandainya ada seekor sapi berwarna ungu pasti akan terlihat berbeda, unik, dan menarik alias tidak membosankan.

Dalam kehidupan, seringkali kita merasa risih jika kita berbeda dengan kebanyakan orang dan cenderung kita membaur dan menyamakan segala sesuatunya dengan kebanyakan orang terutama teman-teman kita. Takut dikucilkan, takut terlihat aneh, dsb...Itulah yang menjadi alasan kita tidak mau berbeda. Sebagai seorang manusia, berbeda adalah hal yang wajar, apa lagi jika kita berbeda dalam hal yang positif, misalnya yang lain suka minuman keras dan berjudi, tapi kita suka minum teh manis, atau kopi hitam, dua hal yang berbeda bukan? Tapi itu positif...atau yang sekarang-sekarang ini sedang-serunya, yaitu korupsi, akan indah sekali, jika dalam sebuah departemen di suatu instansi jika anda adalah satu-satunya orang yang tidak korupsi, sedangkan yang lainnya korupsi semua (akan lebih baik memang jika tidak ada yang korupsi, tapi rasanya sulit ditemukan, apalagi di Indonesia). Orang lain akan melihat keindahan yang luar biasa di diri kita, jika semua orang yang korupsi itu masuk sel penjara, tinggal anda sendiri yang tersisa, dan akhirnya anda jadi direktur di perusahaan tersebut karena yang lain masuk bui semua. Indah bukan?

Maka janganlah takut untuk menjadi berbeda dari orang lain.
Bagaimana dengan anda? beranikah anda untuk berbeda?

Salam.

Referensi tentang Seth Godin: http://en.wikipedia.org/wiki/Seth_Godin

Sunday, July 8, 2012

Bingung...

Wanita cantik ini sedang bingung
Ya, itulah yang saya rasakan saat menulis artikel ini. Bingung mau nulis tentang apa y di blog..sementara ide belum muncul-muncul. Keinginan untuk menulis di blog tidak pernah surut, namun apa daya belum ada ide yang datang. Eh yang ada malah nulis ide bingung...hehehe.

Ingin share sesuatu yang informatif dan berguna. Biar yang baca sedikit, tapi tetep saja ada perasaan seneng, tulisan saya dibaca...minimal ada yang baca, yaitu saya sendiri...hahaha.

Saya cukup senang dengan hobi baru saya ini, minimal selalu terpacu untuk menulis hal-hal yang informatif. Paling tidak menambah pengetahuan untuk diri sendiri, lebih seneng lagi kalo ada orang yang baca merasa dapat pengetahuan baru.

Hmm...semoga saja postingan saya yang berikutnya lebih bermutu dari tulisan ini y. Memang lagi bingung dan no idea hehehe.

Salam bingung.

Wednesday, July 4, 2012

Momentum!


Ilustrasi: Seseorang memperoleh momentum untuk berlari mendahului yang lain


Pertandingan final piala Eropa 2012 antara Spanyol dan Italia menghasilkan kejutan dan diluar prediksi para komentator sepak bola di Televisi, yaitu 4-0 dengan kemenangan Spanyol. Mengejutkan karena terjadi selisih gol yang cukup besar untuk kemenangan Spanyol, yaitu empat goal tanpa balas. Tidak ada yang meragukan kedua tim tersebut, keduanya adalah tim hebat yang telah berjuang habis habisan untuk memenangkan setiap pertandingan dan mencapai Final. 

Kemenangan Spanyol diawali oleh sundulan David Silva ke gawang Buffon, kemudian dilanjutkan oleh gol Alba, Fernando Tores, dan Juan Mata pada menit-menit terakhir. Gol David Silva menjadi shock teraphy bagi Italia dan menjadi pelecut semangat bagi Spanyol. Inilah yang disebut momentum atau dalam bahasa Indonesia nya didefinisikan sebagai waktu yang tepat, waktu yang tepat untuk bangkit dan melecutkan semangat sang empunya momentum yaitu Spanyol. Spanyol berhasil memanfaatkan momentum hingga akhir pertandingan dan memenangkan turnamen piala Eropa 2012.

Masih ingat pertandingan antara Jerman dan Italia pada semifinal masih di turnamen yang sama? ya, pertandingan dimenangkan oleh Italia. Lihat bagaimana Jerman yang tidak terkalahkan dan begitu digdayanya bisa dipermalukan oleh Italia dengan skor 2-1 untuk Italia. Gol pertama dan kedua di buat oleh Mario Balloteli, lihat betapa Jerman juga terkena shock teraphy, gol Balloteli yang pertama membuat Jerman menjadi panik dan membuat konsentrasi pemain Jerman buyar seketika, tim yang dijuluki Der Panzer tiba-tiba menjadi Der Bajaj.Gol pertama Balloteli lah yang menjadi momentum bagi tim Italia untuk menghempaskan Jerman menuju final, gol ini menjadi momentum atau waktu yang tepat bagi Italia untuk memenangkan pertandingan melawan Jerman dan sebagai pelecut semangat tim Italia untuk tetap semangat dan fokus sampai pluit panjang berbunyi

Momentum hanya terjadi sekali dalam setiap momen kehidupan kita, ada banyak jenis momentum; momentum untuk sukses, momentum untuk sembuh, momentum untuk lulus dll. Jika kita melewatkan dan menyia nyiakan momentum, maka kesempatan kita untuk maju atau berhasil akan terhambat. Pelajaran dari sepak bola piala Eropa 2012 untuk saya dan mungkin anda juga, pandai-pandailah kita memanfaatkan setiap momentum yang datang di kehidupan kita.

Sudahkah anda memanfaatkan momentum dalam kehidupan sehari-hari?

Salam Olahraga.


Thursday, June 28, 2012

Tujuh Fakta Dahsyat Tentang Indonesia


Tanah Lot, Bali. Sumber: Google Image

Kita semua tentunya sepakat bahwa, negeri kita tercinta ini adalah salah satu Negara besar di dunia dengan segudang potensi yang ada di dalamnya. Dari segi jumlah penduduk, Indonesia adalah Negara terbesar ke empat di dunia setelah China, India, Amerika, dan IndonesiaBukankah jumlah penduduk yang besar merupakan kekuatan yang besar untuk mengelola negeri ini? Tapi kabar buruknya adalah hanya sebagian kecil saja penduduk yang memiliki tingkat pendidikan yang tinggi, bahkan tingkat buta huruf di Indonesia pun masih cukup tinggi yakni sekitar 5 persen. Kabar yang lebih buruk lagi adalah orang-orang pintar di negeri ini malah “ngakalin” orang yang kurang pinter, hehe mudah-mudahan tidak benar y..tapi coba lihat faktanya, pejabat-pejabat kita sepertinya kurang peduli dengan rakyatnya..masa sih hari gini masih banyak orang yg putus sekolah, sekolah SD ambruk atapnya.. sekali lagi mudah-mudahan firasat saya salah, masa sih..? orang gak sekolah pun pasti setuju kalau mau maju ya harus sekolah…! gmana mau sekolah tinggi? Atap sekolah nya aja ambruk hehe, sekali lagi mudah-mudahan saya salah ya..! yang sedihnya lagi, tiap nonton berita, ada aja pejabat yang di periksa KPK dan masuk bui akibat korupsi, sekali lagi ini kata berita di TV, bukan kata saya lho.
Sebelumnya sebuah lembaga nirlaba international, 'The Fund for Peace' dalam situs resminya meletakan Indonesia di urutan ke 63 dari 178 negara sebagai negara gagal. Dalam survei The Fund for Peace menggunakan indikator hukum, politik, ekonomi, sosial, dan HAM (Republika, 21 Juni 12).
Kita harus optimis! Indonesia Bisa! Dan benar saja, tanpa disengaja ketika saya sedang browsing di Google, saya menemukan artikel tentang tujuh kelebihan Indonesia dari Negara-maju di dunia. Inilah yang mengilhami saya menulis tentang topik ini di blog. Saya menemukan artikel ini dari sumbernya di Kaskus, sebuah website online yang cukup terkenal di Indonesia. Langsung saja, marilah kita lihat sejenak Tujuh fakta dahsyat tentang Indonesia seperti judul dari tulisan ini, dengan maksud agar kita lebih optimis dan ya, sebenarnya kita punya harta yang luar biasa yang Tuhan berikan kepada bangsa Indonesia.

Berikut adalah tujuh fakta dahsyat tentang Indonesia:
    1.Tambang Emas.
Indonesia mempunyai tambang emas terbesar dengan kualitas terbaik di dunia yang diolah oleh PT Freeport. Mulai awal hingga kini pertambangan ini telah mengasilkan 7,3 JUTA ton tembaga dan 724,7 JUTA ton emas, atau setara dengan Rp.217.410.000.000.000.000.000 Rupiah. Namun sayangnya tambang ini dikelola oleh Amerika, dengan prosentase keuntungangan 1% untuk Indonesia, dan 99% untuk Amerika sebagai pemilik teknologi. Dan jika lapisan tambang emas dan tembaga mulai menipis hingga kedalaman 400 meter, ternyata terdapat kandungan mineral yang harganya 100 kali lebih mahal dari pada emas yaitu uranium. Tapi kok knapa Papua masih banyak yang gak sekolah y, mungkin ini alasan mereka mau merdeka.
2. Cadangan Gas Alam Terbesar.
Indonesia mempunyai cadangan gas alam terbesar didunia, yang terletak di Blok Natuna sebanyak 202 triliun kaki kubik dan masih banyak Blok-Blok penghasil tambang dan minyak seperti Blok Cepu dll. Dan masih dikelola oleh perusahaan asing Exxon Mobil dibantu Pertamina.
3. Hutan Tropis.
Hutan tropis di Indonesia adalah yang terbesar di dunia dengan luas 39.549.447 Hektar, dan keanekaragaman hayati serta plasmanutfah terlengkap di dunia, yang terletak di pulau Sumatra, Kalimantan dan Sulawesi. Pelan-pelan mulai berkurang akibat illegal loging.
4. Lautan Luas.
Indonesia negara dengan lautan terluas di dunia, di kelilingi dua samudra yaitu Pasifik dan Hindia hingga tidak heran memiliki jutaan spesies ikan yang tidak dimiliki negara lain.
5. Penduduk Terbesar ke-4 di Dunia.
Indonesia tercatat sebagai negara dengan penduduk terpadat ke 4 di dunia, lihat China, mereka bisa memanfaatkan jumlah penduduk untuk kemajuan negaranya, begitu juga India yang sekarang sebagai penghasil ahli-ahli IT kaliber dunia.
6.Tanah Subur.
Seperti kata Koes Plus, “bukan lautan hanya kolam susu, kail dan jala cukup menghidupimu..tiada badai tiada topan kau temui.., ikan dan udang menghampiri dirimu..” Tanah dan sumber daya yang melimpah ruah yang tinggal kita nikmati, itulah kira-kira arti lirik lagu Koes Plus tersebut.
 7..Pemandangan Eksotis.
Negara ini punya pemandangan yang sangat eksotis dan lagi-lagi tak ada negara yang bisa menyamainya. dari puncak gunung hingga ke dasar laut bisa kita temui di negara ini. Siapa yang tidak tahu Bali, Taman Laut Bunaken, dll.

Nah pertanyaan kritisnya adalah, kok Indonesia masih begini-begini aja y..? kalah sama Malaysia, Singapura, Thailand, dan Negara-negara maju lainnya. Kalau kata dosen saya dulu ketika zamannya masih jadi mahasiswa S1 beberapa tahun lalu, beliau bilang Indonesia begini gara-gara salah urus, bahasa kerennya miss management…
Saya bukan orang yang pesimis, dan saya yakin Indonesia pasti bisa sejajar dengan Negara maju lainnya di dunia asal tidak miss management lagi dan terutama pemerintah harus peduli rakyatnya, karena rakyat lah yang membuat eksistensi sebuah negara itu ada.
Salam, Untuk Indonesia yang Lebih Baik.

Friday, June 22, 2012

Facebook Tanpa Privasi?

         Jika Facebook adalah sebuah Negara, maka Facebook akan menjadi Negara ketiga terbesar di dunia setelah China dan India..begitulah bunyi salah satu surat kabar yang saya baca. Bisa dibayangkan berapa banyak mahluk hidup yang begantung pada FB, bahkan teman saya pun membuat akun khusus untuk anjing kesayangannya…dan saya heran ada saja yang mem follow… memang zaman sudah cangih, anjing pun sudah bisa update status…
         Straight to the point…! Saya adalah salah satu pengguna jejaring sosial Facebook, dan hampir setiap hari pula saya membuka akun saya untuk sekedar melihat kabar sahabat-sahabat saya, apa saja yang terjadi hari itu, dan membaca celoteh teman-teman saya dan sesekali saya update status juga. Singkat kata Facebook merupakan bagian dari aktivitas sehari-hari saya. Namun akhir-akhir ini saya merasa terganggu dengan update-an dari beberapa teman saya yang meng upload foto-foto yang kurang pantas untuk ditunjukkan ke khalayak ramai di FB yang kira-kira dilihat oleh ribuan orang. Beberapa foto itu antara lain foto orang meninggal (tanpa mengurangi rasa hormat bagi teman yang sedang berduka tsb), bahkan -maaf- yang meninggal dengan tidak wajar pun di upload, saya merasa terganggu dan risih melihatnya, mungkin yang lain juga begitu. Ada juga foto yang terlihat sure alias vulgar dan menjurus kearah pornografi. Entah siapa yang salah, apakah pengguna FB yang kurang bisa memilah mana yang kira-kira layak di konsumsi publik dan mana yang tidak, atau Facebook memang lemah dalam hal privasi atau sensor terhadap konten yang ada di FB itu sendiri.
       Terlepas dari hal-hal diatas, saya percaya bahwa Facebook adalah media sosial yang masih memiliki banyak manfaat dan masih layak dikonsumsi publik, baik untuk menjalin pertemanan, mencari teman baru, dan berbagi informasi secara proporsional dan wajar. Saya berharap, dan mungkin harapan banyak orang juga agar kita menggunakan jejaring sosial seperti Facebook, Twitter dst..secara proporsional, wajar, dan beretika mengingat Facebook di akses oleh semua lapisan masyarakat dari mulai anak2..ABG labil…sampai kakek nenek..
Salam Bloggers!