Monday, January 25, 2016

Perlunya Memupuk Budaya Membaca Sastra Indonesia

Djenar Maesa Ayu
Karya sastra Indonesia amat beragam dan kaya akan karya-karya bermutu. Sebut saja Pramoedia Ananta Toer dengan karya-karyanya yang fenomenal seperti Rumah Kaca, Gadis Pantai, Jejak Langkah, Bumi manusia dan masih banyak karya-karya lainnya yang amat berkualitas.

Ada pula karya sastra yang cukup terkenal seperti Siti Nurbaya karya Marah Rusli, hingga kini tokoh Siti Nurbaya sering dijadikan sebagai contoh akan wanita yang kawin paksa oleh karena keadaan.

Untuk karya sastra yang muncul pada tahun 2001 hingga 2014 yang ditulis oleh Djenar Maesa Ayu yakni ; Mereka Bilang Saya Monyet!, Nayla, SAIA, Karya-karya Djenar Maesa Ayu lebih kepada kehidupan remaja kekinian yang sebagian karyanya bersifat provokatif dan emosional.

Karya-karya sastra diatas adalah karya yang luar biasa, dan amat disayangkan jika pelajar masa kini tidak tahu akan karya-karya tersebut. Membaca karya sastra adalah mempelajari budaya yang terkandung dalam cerita tersebut, dengan membaca sastra kita memperluas cakrawala budaya kita dan sekaligus meningkatkan kemampuan menulis dan berbahasa.

Sebagai Bangsa Indonesia kita wajib melestarikan karya sastra kita sendiri, Apalagi saat ini budaya luar sudah tidak dapat dibendung lagi akibat kemajuan informasi yang begitu maju.
Para generasi muda saat inilah yang akan melestarikan budaya sastra kita. Oleh karena itu semoga saja para pendidik di negeri ini tidak hanya mengajar bagaimana mendapat nilai tinggi, akan tetapi juga tidak lupa mengajari anak didiknya budaya membaca karya sastra Indonesia yang kaya akan budaya dan pesan-pesan moral di dalamnya.

Untuk membaca tokoh-tokoh sastra dan karyanya klik di Sumber bacaan


Salam Sastra.