Tuesday, March 17, 2015

Panggilan dan Pilihan

Istilah panggilan atau dalam bahasa Inggris disebut calling, sering dihubungkan dalam dunia pekerjaan atau profesi. Orang yang memiliki panggilan biasanya memiliki passion atau hasrat atau keinginan yang kuat untuk bekerja, dan bekerja secara tulus dan ikhlas tanpa berpikir apa yang akan saya dapat dari pekerjaan ini. Bagi seseorang yang memiliki panggilan, biasanya akan bekerja dengan sungguh-sungguh untuk kebaikan orang banyak. Beberapa profesi yang sering sekali dihubungkan dengan kata panggilan adalah guru, pemuka agama, pekerja sosial dll, karena pekerjaan-pekerjaan tersebut tidak begitu bergengsi dan biasanya pendapatannya pun tidak seberapa jika dibandingkan dengan pekerjaan mereka yang begitu mulia. Dalam kamus bahasa Inggris online Oxford, calling di definisikan sebagai "a strong urge towards a particular way of life or career; a vocation: does who have a special calling to minister to others' need. Dari definisi diatas jelaslah bahwa seseorang yang memiliki panggilan dalam pekerjaannya lebih menitikberatkan pada kebutuhan orang lain (others' need). 


Setelah mengenal istilah panggilan, mari kita sama-sama mencari tahu apa makna pilihan. Pilihan sering kali dikaitkan dengan dua hal, biasanya kita membandingkan satu sama lain dan mencari yang terbaik diantara keduanya. Jika kita menghubungkan istilah pilihan dengan dunia pekerjaan, maka kecendrungannya adalah kita akan membandingkan dan mencari yang terbaik diantara dua hal yang di perbandingkan tersebut. Secara kamus, pilihan didefinisikan sebagai "an act of choosing between two or more posibilities: the choice between good and evil". Dari definisi itu jelaslah bahwa pilihan adalah mengenai membandingkan antara yang baik dan yang tidak baik/jahat (the choice between good and evil). Berikut adalah ilustrasi cerita untuk membedakan apa itu panggilan (calling) dan pilihan (choice).


Bang Togar adalah supir metro mini jurusan Blok M Danau Toba, Beliau sudah bekerja sebagai supir selama 10 tahun, soal mengemudi jangan ragukan kemampuan bang Togar, beda-beda tipis dengan Michael Shumacher atau Fellipe Massa pembala Formula One. Pada suatu ketika ketika dalam perjalanan dari Blok M menuju Danau Toba, ia bertemu dengan seorang direktur BUMN di Medan, sebut saja namanya Poltak. Singkat cerita Poltak menawari si Togar untuk bekerja sebagai kepala keamanan di perusahaan sang direktur tersebut, karena Poltak melihat Togar memiliki perawakan yang besar dan wajahnya yang lumayan sangar. Tanpa pikir panjang lalu Togar menerima tawaran sang direktur tersebut karena gajinya yang jauh lebih besar ketimbang menjadi supir yang cukup melelahkan, apalagi jaraknya yang lumayan jauh dari Blok M ke Danau Toba. Keputusan yang diambil Togar adalah keputusan berdasarkan pilihan mana yang lebih baik, beliau membandingkan untung rugi jika memilih menjadi kepala keamanan atau tetap menjadi supir metro mini - Inilah yang namanya pilihan.

Lain lagi dengan mbak Tukiyem, Tukiyem adalah seorang penjual jamu gendong yang biasa mangkal di pangkalan ojek di deket gang Buntu. Langganan Tukiyem adalah para tukang ojek yang biasa mangkal di gang buntu. Suatu ketika mampirlah seorang manager pabrik lampu petromak yang kebetulan lewat Gang buntu untuk naik ojek karena mobilnya sedang mogok. Manager pabrik ini sebut saja namanya Joni, tanpa disengaja Joni bertemu dengan Tukiyem dan akhirnya Joni pun membeli jamu nya Tukiyem. Diem-diem Joni sang manager pabrik lampu petromak ini tertarik dengan Tukiyem karena wajah Tukiyem lumayan manis serta badannya yang cukup semok. Lalu Joni pun menawari Tukiyem untuk alih profesi sebagai sekretaris Joni, sambil modus juga si Joni ini. Lalu Tukiyem dengan cepat menolak tawaran Si Joni ini dan berkata " Maaf pak, saya lebih suka jadi penjual jamu disini" Joni pun kaget karena baru kali ini ada yang menolak ditawari sebagai sekretaris manager pabrik lampu petromak, lalu Joni bertanya "Kenapa gak mau Yem?" Tukiyem berkata " Iya Jon, dengan menjual jamu ke Tukang Ojek saya berharap mereka ngojek nya tambah semangat dan akhirnya mereka bisa menafkahi keluarga mereka, jadi pahalanya akan besar dibandingkan jadi sekretaris bapak di perusahaan lampu petromak"- Keputusan Mbak Tukiyem adalah panggilan (calling), dimana ia lebih mempertimbangkan manfaat untuk orang lain dari pada mendapatkan materi semata.


Gambar: Kompas.com

Jika kita hubungkan dengan kehidupan kita sehari-hari terutama di dunia pekerjaan, bekerja karena sebuah panggilan adalah jauh lebih baik dari pada karena pilihan. Kalau kita bekerja karena panggilan, apapun tantangan dan kesulitannya akan dihadapi dengan ikhlas dan hasilnya pun lebih maksimal. Mengapa? karena mereka bekerja dengan niat baik dari hati, dan mereka tidak akan mudah stress jika masalah datang.

Salam.




Wednesday, March 11, 2015

Langkah














Aku melangkah dengan mantap
Menyusuri setiap jalan yang gelap
Kadang hati merasa gagap
Melihat keadaan yang terlihat senyap

Tidak ada waktu untuk berhenti berjalan
Tidak ada waktu untuk menyesali keadaan
Teruslah berjalan teruslah melangkah
Walau hati berselimut sunyi dan senyap

Aku melangkah karena janjiMu dalam kitab
Aku melangkah karena penantianMu di ujung jalan
Aku pastikan langkah kakiku ke garis depan
Untuk sebuah piala yang Engkau sediakan bagi pemenang