Monday, August 6, 2012

Bersyukur


Sebagai seorang pekerja, saya dituntut untuk tangguh tidak hanya di tempat pekerjaan yang berkutat dengan tugas-tugas, tetapi juga harus kuat di jalan raya yang penuh dengan ketidaktertipan. Busway Transjakarta dan angkot adalah alat yang saya gunakan untuk berangkat bekerja. Desak-desakan, sikut-sikutan berebut bis, keterlambatan busway, dan kesembrawutan jalan raya adalah makanan saya sehari-hari sebagai seorang pekerja. Stress di jalan dan di kantor rasanya sulit untuk di cegah.

Ketika saya melihat pedagang kaki lima, pedagang warung-warung kecil, kadang saya berpikir mereka lebih bahagia dari pada saya yang bekerja sebagai karyawan swasta yang tinggal di gedung tinggi dan mewah. Pedagang kaki lima bebas untuk berangkat kapan saja untuk bekerja, sementara saya terikat dengan jam kerja kantor yang harus di patuhi. Ya, terkadang saya berpikir mereka lebih berbahagia dari saya, walaupun penghasilan mereka tak menentu.

Di atas semua itu, saya tetap bersyukur dan berterimakasih kepada Tuhan karena saya masih diberikan kesempatan untuk bekerja, sementara ada jutaan orang mengganggur. Rasa syukur itulah yang membuat saya kuat dan tetap berjalan menjalani hari-hari yang Tuhan anugerahkan kepada saya. Inilah jalan yang harus saya lalui untuk naik ke jenjang berikutnya, saya harus melalui nya untuk naik ke step berikutnya.
Terimakasih Tuhan!





No comments:

Post a Comment