Wednesday, February 10, 2016

Kang Jack, Juru Parkir Pendiri sekolah Gratis

Kang Jack (Gambar: Detik.com)
"Memang saya putus sekolah, tapi saya ingin punya sekolah. Masa bikin sekolah itu harus menunggu kaya. Itulah sepenggal kalimat yang diucapkan oleh Undang Suryaman alias Jack, seorang lulusan SD yang mampu mendirikan Taman Kanak-Kanak (TK) gratis dilingkungan nya di daerah Rancaekek, Bandung. Kalimat diatas sungguh luar biasa, dia ingin mengatakan bahwa jika ingin berbuat baik jangan di tunda-tunda. Dia telah membuktikan perkataannya, dengan segala keterbatasannya dia mampu membuktikan kepada orang-orang di sekitarnya untuk mendirikan sekolah TK gratis. 
Banyak yang menganggap Kang Jack adalah penipu, karena orang-orang beranggapan bahwa apa yang dilakukannya hanyalah untuk mencari keuntungan semata. Cibiran dan perkataan yang memojokkan tidak ia indahkan, dia tetap maju dengan idenya yang ingin mendidik anak-anak yang kurang mampu untuk mendapatkan pendidikan gratis.

Orang-orang seperti Kang Jack adalah oase di padang gurun, sangat jarang ada orang yang mau peduli terhadap orang lain. Terlebih lagi, Kang Jack adalah orang yang hidup dari keterbatasannya sebagai seorang juru parkir di kampus Universitas Padjajaran Bandung. Banyak orang yang hidup berkelimpahan, namun tidak mau menyisihkan sebagian hartanya untuk membantu orang lain. Sebaliknya banyak pejabat atau wakil rakyat yang terbukti korupsi dan hidup bermewah-mewah dengan harta "rampasan" tersebut.

Cerita-cerita seperti ini harus disebarkan dan menjadi inspirasi bagi kita semua, terutama bagi pejabat negara. Mereka, kita dan siapapun yang mendengar cerita inspiratif ini bisa mencontohnya, bahwa dalam berbuat baik, kita tidak perlu menunggu kaya raya. 

Pesan moral cerita ini adalah, berbuat baiklah selama kita mampu melakukannya. Berbuat baik tidak harus melakukan hal-hal yang fantastis, berbuat baik bisa dari hal-hal kecil yang bisa meringankan beban orang lain.
Mari kita berbuat baik!

Salam.


Sumber bacaan Klik di sini

Friday, February 5, 2016

The Revenant

Gambar: (foxmovies.com)
Kemarin hari Rabu tanpa terjadwal saya menonton film produksi Hollywood dengan judul The Revenant, film ini dibintangi oleh Leonardo DiCaprio.
Film yang ber genre adventure dan action ini mengisahkan sekelompok Bangsa barat yang berpetualang untuk berburu bulu binatang untuk dijual kembali, namun naas mereka terjebak di tengah hutan dan terkepung oleh suku Ree yang mencoba untuk membunuh mereka.
Glass yang diperankan oleh Leonardo DiCaprio dan anaknya Hawk (Forrest Goodluck) hasil perkawinan dengan suku Indian menjadi bagian dari kelompok yang terjebak tersebut, mereka mencoba melarikan diri dari suku Ree yang mengejar mereka.
Namun naas, mereka terkepung oleh suku Ree dan sebagian anggota pasukan Barat tersebut tewas dalam penyerbuan oleh suku Ree.

Kisah ini dimulai ketika Glass dan rombongan mencoba lari dari suku Ree yang mengejar mereka, perlu dijelaskan disini bahwa suku Ree mengejar Bangsa Barat tersebut karena anak gadis dari kepala suku Ree di culik oleh salah satu kelompok Barat pemburu bulu.
Namun naas, Glass yang terpisah dari rombongan di terkam oleh Beruang. Glass nyaris tewas, namun beruntung ia dapat membunuh beruang tersebut namun dengan kondisi nyaris tewas dengan luka parah.
Singkat cerita, Glass berhasil ditolong oleh kelompknya dan membawa dia ke tempat aman. Namun salah satu temannya yakni John Fitzgerald (Tom Hardy) menghianatinya dengan meninggalkan dia sendirian dan juga membunuh anaknya.
Glass harus berjuang mati-matian untuk bertahan hidup dan demi membalas dendam anaknya yang dibunuh oleh Fitzgerald. Singkat cerita, dengan perjuangan yang begitu luar biasa akhirnya Glass berhasil membunuh Fritzgerald namun sang kapten yang menemani Glass tewas terbunuh oleh Fritzgerald.

Perjuangan Glass inilah yang menjadi inti dari film The Revenant, perjuangan hidup mati seorang manusia yang ingin bertahan hidup. Alur cerita dan dramatisasi dari perjuangan Glass inlah yang memukau saya, karena begitu mengerikan sehingga Glass berkata bahwa dia sudah pernah mati untuk menggambarkan begitu dahsyatnya perjuangan hidupnya.
Menurut saya, inti film ini bukan tentang balas dendam, namun perjuangan Glass inilah yang menjadi  inti alur cerita dari film ini. Perjuangan yang berhasil digambarkan dengan begitu mengerikan sehingga berhasil membuat penonton terpukau dan sesekali saya mendengar ekspresi penonton yang terpukau melihat ngerinya perjuangan hidup Glass.

Ada satu kalimat yang membuat saya terinspirasi, yang dikatakan oleh Glass yakni:
selama nafas masih ada, maka kita harus berjuang dan bangkit.

Film The Revenant saya beri nilai 8.5. Film ini menghibur dan menegangkan.

Selamat menonton!