Wednesday, July 5, 2017

Wacana Pemindahan Ibukota Jakarta ke Palangkaraya

Pemindahan Ibukota Jakarta ke Palangka Raya sudah jauh-jauh hari gaungnya terdengar, namun kali ini gaungnya lebih santer terdengar karena beberapa hari ini mencuat di media masa dan terlebih baru saja dibahas oleh Presiden Joko Widodo bersama kabinet nya.

Apa esensi pemindahan ibukota ke Jakarta? itulah pertanyaan di benak saya ketika mendengar wacana tersebut. Apakah untuk mengurangi beban Jakarta yang sudah penuh dengan manusia? atau mengurangi macet? atau mungkin mengurangi beban penduduk Jakarta yang semakin membludak?
Itulah pertanyaan-pertanyaan di benak saya yang timbul, dan mencoba untuk menjawabnya sendiri.

Menurut saya, pemindahan Ibukota Jakarta bukanlah solusi terbaik untuk semua pertanyaan-pertanyaan saya tersebut, tetapi bagaimana pemerintah dapat menyebarkan sentra-sentra bisnis dan pusat-pusat perdagangan bukan hanya terpusat di Jakarta, melainkan juga tersebar di daerah-daerah lain di seluruh Indonesia. Pemerataan kesempatan kerja akan terjadi jika pusat-pusat bisnis tidak hanya ada di Ibukota Jakarta, melainkan juga di daerah-daerah lainnya.

Pemindahan Ibukota ke Palangkaraya akan memakan banyak biaya seperti dilansir harian online kompas.com, beban keuangan pemerintah akan semakin membengkak hanya untuk pemindahan Ibukota ke Palangkaraya.
Alangkah lebih baiknya pemerintah mendirikan sentra-sentra bisnis di daerah, menciptakan banyak peluang kerja di daerah dan meningkatkan infrastruktur di daerah-daerah seluruh Indonesia agar geliat bisnis tidak hanya terpusat di Pulau Jawa saja, melainkan di pelosok-pelosok daerah di Indonesia.

Pemindahan Ibukota ke Palangka Raya hanya memindahkan nama dan administrasi saja, bukan kualitas daerah tersebut. Semoga pemerintah bisa lebih mengkaji, dan mungkin melakukan riset mendalam untuk membuktikan apakah benar pemindahan Ibukota tersebut akan mengurangi masalah yang selama ini terjadi di Ibukota Jakarta atau sebaliknya.

Salam

No comments:

Post a Comment