Sunday, June 16, 2013

Semut-Semut Yang Rakus

Pagi ini, saya melihat segerombolan semut mati di dalam cangkir yang berisi sedikit teh manis sisa kemarin. Semut-semut tersebut mati karena mencoba meminum habis sisa teh manis yang ada di gelas. Seandainya semut-semut tersebut hanya meminum secukupnya sisa teh manis tersebut dan berbagi dengan yang lain, maka mungkin semut-semut tersebut tidak akan tenggelam dan mati di dalam sisa teh manis itu.


Dalam hidup memang kita selalu ingin mendapatkan segala sesuatu sebanyak-banyaknya, tidak perduli bagaimana cara dan kerasnya mendapatkannya. Bahkan terkadang, bagian orang lain pun kalo bisa kita embat juga. Itulah naluri manusia, bahkan saya pun juga mungkin sering melakukan hal itu. 
Kita melihat beberapa hari atau bulan ini, banyak sekali para pembesar yang masuk penjara akibat ketamakan nya memperoleh harta. Akibatnya, masa muda di pakai untuk mencari harta sebanyak-banyaknya, bahkan hak orang pun di sikat juga, dan masa tua nya dihabiskan di balik jeruji besi. Tuhan memang adil, barangkali itu adalah contoh yang Tuhan berikan, bahwa, manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari kebaikan-kebaikan yang kita berikan untuk orang lain. Jika kita mempunyai makna bagi orang lain, atau berguna, ya, itulah hidup yang sesungguhnya, bukan hanya dari makan dan minum saja.

Pelajaran dari para semut yang mati di segelas teh mengingatkan kita, bahwa sebaiknya jauhkan diri kita dari ketamakan, dan mari berbagi dengan orang lain. Maka kita akan memiliki makna hidup sesungguhnya.

Salam.

No comments:

Post a Comment