Saturday, November 23, 2019

Politik Dalam Pusaran Media; proporsional atau Berlebihan?

politik dalam pusaran media
Entah mengapa saya melihat bahwa politik tidak pernah selesai di negeri ini, Dimulai dengan Pilkada DKI Jakarta, kemudian di sambung lagi dengan pemilihan Presiden 2019 yang juga telah usai. Namun riuh dan semaraknya tidak pernah selasai bahkan hingga kini, bahkan semakin menjadi-jadi saja. beberapa peristiwa politik seperti acara-acara kepartaian, pemilihan ketua parta, hari jadi partai dan lain sebagaimya terus memenuhi lini massa dan berita-berita di televisi maupun di media online, apa lagi media sosial. Bahkan beberapa tokoh partai sudah berbicara mengenai pemilihan presiden 2024, luar biasa! saya sampai geleng-geleng kepala. 

Media massa pun turut serta membuat semakin sumpek nya berita-berita nasional, mungkin 80 persen acara atau berita mengenai politik. Saya tidak tahu apakah demi mengejar rating tv, atau memang kita yang masih tertarik dengan berita-berita politik yang sebagian besar hanya mengenai konflik, kekuasaan dan kepentingan mereka sendiri.

saya pribadi juga memiliki ketertarikan di dalam masalah politik, karena bagaimana pun kita tidak bisa lepas dari yang namanya politik. Kepentingan kita, hak-hak kita, semua masuk dalam lingkarang politik. Namun jika semua hal tentang politik, kekuasaan, dan kepentingan partai politik, lama-kelamaan muak juga kita melihatnya, seperti saya yang tadinya suka dengan politik menjadi muak karena sudah over dosis. Di tahun 2016-2018 ada 22 juta warga negara Indonesia terkena kelaparan (menurut laporan Asian Development Bank/ADB), bangunan sekolah runtuh, masalah stunting atau tinggi badan yang rendah. Mengapa bukan hal-hal seperti itu yang porsi nya lebih besar di bahas oleh petinggi politik dan para pihak yang terkait, bahkan pers juga seharusnya tidak melulu mengenai politik dalam penayangan beritanya.

Ada baiknya talk show di televisi juga membahas mendalam tentang bagaimana caranya meningkatkan sumber daya manusia dan bangunan sekolah yang banyak runtuh dan menurut saya sudah tidak sesuai standar lagi untuk tempat belajar. 
Politik itu menarik dan penting bagi kita, dan kita wajib peduli, tapi jangan sampai politik hanya sebagai diskusi pepesan kosong tentang kekuasaan dan kepentingan golongan saja, terlebih di media massa dan juga di media sosial. Jangan sampai banyak orang akan antipati terhadap politik, karena seperti pepesan kosong tiada manfaat bagi banyak orang
Salam.

referensi:



No comments:

Post a Comment